Sekarang ini
banyak material kayu furniture berasal dari kayu olahan. Kayu olahan
merupakan material berbahan dasar kayu
tetapi telah melalui proses pengolahan di pabrik. Pengolahan ini akan menghasilkan
produk akhir dengan design, bentuk, sifat, dan kekuatan sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan. Jenis kayu olahan yang paling sering digunakan
untuk mebel diantaranya
adalah kayu lapis (triplek atau multiplek),
particle board, MDF atau HDF.
Dibawah ini
akan dijelaskan beberapa jenis kayu olahan :
1.
Multiplek
Multiplek merupakan jenis kayu lapis
yang memiliki lebih dari 3 lapis vinir.
Arah serat antara lapisan bawah dan atas harus searah. Ukuran
ketebalan multipleknya beragam mulai dari 9, 12, 15, 18,
hingga 24 milimeter. Bahan multiplek mudah dibentuk menjadi beragam model dan
memiliki tingkat reduksi yang cukup bagus tetapi tidak terlalu
tahan terhadap air dan kelembapan.
2.
Triplek
Triplek merupakan jenis kayu lapis yang terdiri dari 3 lapis vinir. Pada umumnya
triplek mempunyai ketebalan antara 4 sampai 6 milimeter. Harga triplek terbilang lebih ekonomis karna dapat dipakai kembali, tetapi triplek
tidak tahan air dan kelembapan.
3.
Particle board
Particle board merupakan jenis kayu olahan yang terbentuk dari serbuk kayu yang dicampur
dengan bahan kimia khusus. Cara pembuatannya dengan menyatukan campuran tersebut dengan lem lalu kemudian
dikeringkan. Particle board
ini mempunyai ukuran penyusutan yang
relative kecil pada bagian
lebar dan panjangnya meski bagian ketebalannya sangat peka
terhadap kelembapan. Kayu ini tergolong tidak tahan lama karena particle
bisa berubah bentuk terutama jika terkena air, menopang beban yang amat berat,
maupun jika sering dipindah-pindah.
4.
MDF
MDF terbuat
dari campuran bubur kayu dengan
bahan kimia tertentu. MDF mempunyai tingkat ketebalan
8, 12, 16 ,22, hingga 30 milimeter. Irisan kayu lapis (vinir) atau pelapis kertas biasanya
digunakan untuk finishing yang tersedia dalam
beragam warna dan tekstur.
Kelebihan dari bahan ini adalah tahan
gores, warna tidak cepat pudar, ukuran dan presisisnya lebih stabil. Sedangkan
kelemahannya adalah tidak tahan air atau kelembapan.
Kesimpulan
Ada baiknya sebelum memilih dan membeli suatu furniture, Anda
mempertimbangkan jenis, fungsi dan kegunaan furniture tersebut. Selain itu Anda juga bisa
mempertimbangkan kondisi budget Anda saat
membeli furniture. Selain itu jika Anda ragu dalam memilih furniture, tanyalah pada pedagang
furniture jenis bahan apa yang digunakan sehingga Anda dapat mempertimbangkan
tingkat kekuatan dan ketahanan dari furniture tersebut.