1. Kiln Dry
Kayu jenis apapun harus
melalui proses pengeringan. Ukuran, ketebalan, cara penumpukkan dan metode
pengeringan mempengaruhi keringnya kayu. apabila proses pengeringan terlalu
cepat kayu yang lunak cenderung mudah pecah
Pengeringan kayu
membutuhkan waktu antara 2 hingga 4 minggu. Cara pengeringan yang baik adalah
dengan menggunakan peralatan yang benar. Pada beberapa industri kayu kecil
biasanya untuk mengeringkan kayu cukup dengan disandarkan pada dinding atau
tiang dan mengandalkan sinar matahari. Namun cara ini tidak bisa menghasilkan
level MC yang ideal untuk kayu. Metode pengeringan pun ada bermacam-macam dan
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
2. Proses Komponen (Potong, Belah, Serut, Bor
Dll)
Pada bagian ini kayu
dipotong dan dibelah sesuai dengan ukuran produk yang dikerjakan. Apabila
misalnya ukuran jadi sebuah kaki meja adalah 700 x 40 x 40 mm, maka komponen
yang harus disiapkan adalah 720 x 45 x 45mm sehingga terdapat toleransi untuk
proses serut dan amplas. tukang kayu akan mengambil lembaran-lembaran papan
kering dengan ketebalan 45mm untuk dibelah di mesin gergaji atau ripsaw menjadi
ukuran lebar 45mm. Hasil dari proses tersebut akan diperoleh batangan/balok
kayu ukuran 45x45mm. Kemudian balok tersebut dibawa ke mesin cutting saw untuk
dipotong dengan ukuran panjang 720mm.
Balok-balok kayu
tersebut kemudian dikirim ke mesin serut (planner, thicknesser atau lainnya
yang sejenis) untuk mendapatkan ukuran jadi dengan permukaan yang halus tanpa
garis gergaji. Untuk membuat konstruksi komponen tersebut dipindahkan ke mesin
bor, atau mesin pen (tenoner & mortiser).